Apa yang anda cari,,,,???
3. Persoalan Tuhan
Pertanyaan :
a. Apakah Tuhan itu ada ?
b. Dimana dan bagaimana wujudnya ?
Jawab :
Sebelum diterangkan mengenai persoalan Tuhan hendaknya sipenanya lebih
dahulu di beri pertanyaan kembali sebagai berikut :
a. Apakah saudara mempunyai perasaan dan dimana perasaan saudara itu ?
b. Dan bagaimana wujud perasaan saudara itu ?
Apabila si penanya tidak dapat menjawab, maka hendaknya di terangkan sebagai
berikut :
a. Perasaan sejati terdiri dari pada perikemanusiaan, jadi perikemanusiaan adalah
perasaan sejati.
b. Perasaan sejati terdiri dari pada zat-zat perikemanusiaan.
Perikemanusiaan adalah wadah dari sifat-sifat manusia menurut hukum kodrat
alam. Sifat perikemanusiaan inilah yang merupakan inti sari dari pada hati nurani
yang merupakan zat yang murni atau disebut juga zat yang suci.
Perbedaan keduanya dapat diterangkan sebagai berikut :
Zat yang murni ialah zat yang hidup dalam diri manusia yang bertujuan kearah
kebaikan.
Zat yang suci ialah zat yang hidup dalam diri manusia yang membangkitkan dan
mengembangkan rasa-rasa Ketuhanan.
Perasaan timbulnya akal (ratio) setelah ada persoalan-persoalan yang dihadapi
sedang timbulnya rasa karena adanya tekanan-tekanan jasmani.
Kita hidup untuk apa ?
Inti sari dari hidup sama dengan zat rasa. Jadi kita hidup ini mengolah dan
mendidik rasa-rasa yang baik akan berubah menjadi rasa yang sejati.
Apabila manusia di dunia ini selalu menggunakan serta menuruti perasaan yang
sejati yaitu hati nurani maka dalam tubuh tiap-tiap manusia itulah sudah ada
sebagian kecil sifat-sifat Tuhannya. Karena kita hidup di dunia ini masih memiliki
jasmani (jasad) maka kita diwajibkan menggembleng diri kita untuk mengurangi
perbuatan-perbuatan jahat dengan berpedoman pada pelaksanaan janji 7 sehari-hari
agar kita tetap melaksanakan sifat-sifat Tuhannya dengan saluran Hati nurani.
Dengan cara berlatih itulah maka kita akan melaksanakan kebaikan-kebaikan dan
menjadi baik dan akhirnya kita telah mengikuti Rasa yang sejati. Bila kita telah
mengakui mempunyai perasaan, berarti kita telah mengenal adanya Tuhan. Hal ini dikarenakan Tuhan itu hampir persamaan dengan perasaan kita (akan tetapi tidak
sama).
Perasaan itu mempunyai rasa kasih sayang, kasih sayang terhadap sesama manusia.
Dalam perasaan itu terdapat perasaan sejati / rasa sejati, dan rasa sejati itu inti sari
dari perasaan, perasaan sejati sumber dari perikemusiaan. Perikemanusiaan itu
terdiri dari zat-zat perikemanusiaan. Perikemanusiaan adalah watak sifat manusia
menurut hukum-hukum kodrat / hukum-hukum alam.

Manusia terdiri dari zat yang menguasai seluruh rohani. Zat rohani (zat murni) zat
ini sumber perikemanusiaan dan zat murni ini masih bisa terpengaruh oleh alam
pikiran.
Didalam rohani terdapat hati nurani atau zat suci, dan zat suci ini sumbernya
keTuhanan. Zat suci termasuk Guru Sejati.
Rasa dan Perasaan
Rasa : berbuat baik
Perasaan : bisa berbuat baik dan bisa berbuat jahat
Rasa dan perasaan ada didalam diri pribadi manusia. Manusia yang telah mati
tidak mempunyai rasa dan perasaan. Pertama-tama kita lahir didunia mempunyai
kekuatan murni, kekuatan itu lama-lama hilang karena menurut perkembangan
hidupnya. Setelah kita didik ajaran keTuhanan maka kekuatan itu menjadi baik
kembali. Jikalau manusia menyembah pada batu/kayu atau mempunyai / percaya kepada benda gaib, kekuatan itu menjadi seperti kekuatan yang ada pada bendabenda
yang dipuja itu. Perasaan ini sumbernya di otak, rasa itu sumbernya didalam
kekuatan. Kekuatan ini sumbernya didada, setelah kita kembali kepada kekuatan
murni, maka itu dapat mengambil kekuatan yang suci murni. Dengan dasar itu
akhirnya kita bisa kembali kepada Tuhannya. Sebelum kita mengikuti Perjalanan
Tri Luhur kita masih memakai kekuatan perasaan manusia dilahirkan di dunia itu
akan memikul dosa jika tidak merubah perbuatannya / laku lampahnya.