Apa yang anda cari,,,,???

3. Macam dan Tujuan Tapa / Mengurangi


Dalam Perjalanan Tri Luhur kita mengenal :


3.1 Tapa Sajrone Pasar


Tapa artinya mengurangi atau menyingkirkan. Sajrone pasar artinya dalam

keramaian atau dipergaulan masyarakat. Pada garis besarnya tiap manusia

warga Tri Luhur diharuskan oleh keadaan dan ajaran-ajarannya agar selalu

mengurangi segala keburukan dan kejahatan-kejahatan dan selalu bertindak

kebaikan-kebaikan yang di landasi oleh janji 7. Sebab dengan berpedoman dan

melaksanakan janji 7 berarti pula warga sedang dan dalam menjalankan Tapa

dan mengurangi nafsu-nafsu dalam hidup kemasyarakatan yang selalu

mempengaruhi untuk tidak dapat melaksanakan, disamping godaan-godaan dari

dalam. Cobaan-cobaan inilah yang menyebabkan keteguhan dan kebulatan

tekad dalam mengudinya yang berarti lolos dari godaan-godaan dan cobaancobaan.

Berarti pula janji 7 sebagai alat-alatnya untuk bertapa dan syarat-syarat mutlak untuk dapat kembali pada Tuhan Yang Maha Suci. Kesimpulannya

semua arti dari Tapa sajrone pasar yaitu dimaksudkan segala sesuatu yang

didengar, dilihat dan dirasa itu hendaknya diterima dengan penuh kesabaran

dan ketenangan serta tawakal pada Tuhan Yang Maha Suci. Sehingga

konkretnya apabila seseorang masuk ke pasar hendaknya pengaruh penjualpenjual

barang jangan dihiraukan kecuali pada barang-barang yang hendak di

beli.


3.2 Tapa Brata


Tapa Brata yaitu mengurangi segala perbuatan-perbuatan jahat dan tak baik

serta menguatkan laku lampah yang baik dan melatih perasaan-perasaan yang

baik dan melatih hidupnya hati nurani yang akan membentuk hidupnya rasa

sejati.


3.3 Tapa Ngremi


Tapa Ngremi yaitu pedoman pelaksanaan dalam mengerjakan pekerjaan dengan

dasar-dasar tanpa pamrih artinya tanpa kemilikan yaitu suatu perbuatan guna

memberikan pertolongan-pertolongan pada semua manusia yang dilakukan

dengan tulus iklas dalam hati sanubari. Perbuatan semacam inilah yang harus

dilaksanakan oleh segenap warga Tri Luhur selalu rame ing gawe sepi ing

pamrih.


3.4 Tapa Bisu


Tapa bisu artinya manusia hendaknya mengurangi semua perkataan-perkataan

yang tidak pada tempatnya disertai dengan suatu percakapan kearah kebaikankebaikan

yang berarti mengurangi kejahatan-kejahatan sehingga membatasi

segala percakapan dan kata-kata yang jelek dalam pergaulan sesama manusia.

Semua Tapa itu dapat terlaksana apabila kita sudah dapat menutupi rapat-rapat

Babahan Howo 9 (sembilan). Babahan ialah jalan (dalan) bukanlah lobang

(bolongan), Hawa (perasaan) yang merupakan hawa nafsu.

Sehingga babahan 9 hawa artinya 9 hawa nafsu, yaitu sebagai berikut :

a. Pendengaran : Telinga

b. Penglihatan : Mata

c. Penciuman : Hidung

d. Pengrasa : Lidah

e. Perasaan Panas dan dingin : Seluruh tubuh

f. Perasaan Sakit : Seluruh badan

g. Perasaan halus dan kasar : Kulit

h. Perasaan Kenyang dan lapar : Badan

i. Perasaan ingin kencing, buang air dan sebagainya

Jalan sembilan inilah tempatnya yang selalu mendorong manusia yang dipengaruhi

hawa nafsu. Hal ini dapat dibatasi dan dikendalikan dengan jalan bertapa

(mengurangi).

Apabila kita sedang bertapa berarti kita harus menutupi kesembilan jalan tersebut.

Atas dasar kata-kata : Sedakep sinuku tunggal menutupi babahan hawa 9 “ana”

suara lan rinungu, ana rupa tan dinulu, ana ganda tan dinanda, ana rasa tan rinasa,

wusena tineken apa kang ginanjuk.

.

.