Apa yang anda cari,,,,???

1. Kesadaran dan Keinsafan Warga Perjalanan Tri Luhur

Setiap warga Perjalanan Tri Luhur diharuskan dan diwajibkan sadar dan menyadari

serta insaf dan menginsafi bahwa :

Hidup di dunia ini ada yang memberi hidup yaitu Tuhan Yang Maha Suci. Ini

hendaknya disadari betul-betul sehingga semua permohonan dan kehendak selalu

ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Suci asalkan menuju pada dasar-dasar

kebenaran dan ketentraman hidup kita di dunia ini. Karena itulah setiap warga

Perjalanan Tri Luhur tidak dibenarkan sebadaniah yaitu meminta atau memohon

pada arwah, penembahan, candi-candi untuk memperoleh kekayaan-kekayaan dan

keselamatan. Sehingga sadarlah semua warga, tujuan kita ialah kembali pada

Tuhan Yang Maha Suci sehingga hanya pada satu itulah kita memohon dan

menyembah, sebab asal kita dari satu. Dan dari satu berarti kembali pada satu pula

artinya asal dari Tuhan kembali pada Tuhan. Maka Tri Luhur tidak lain mengajak

dan mendidik manusia supaya ingat pada yang mencipta dan memberi hidup kita

serta membentuk dan menggulawentah dan mengembangkan sifat-sifat Tuhan yang

ada pada tiap-tiap manusia yaitu Hati Nurani.

Hal-hal inilah yang akan memberi kesadaran pada tiap-tiap warga sehingga mereka

menyadari perlunya manusia itu menyembah dan berhubungan dengan Tuhan.

Untuk itu perlu lah memiliki cara-cara dengan jalan melaksanakan janji /sumpah

dan kunci dari Perjalanan Tri Luhur. Dengan sumpah dan kunci inilah warga dapat

memohon pada Tuhan Yang Maha Suci dan kitapun dapat merasakan dan

menyadari yang sebenar-benarnya. Karena itulah hendaknya setiap warga

diharuskan menghargai mutu dan nilai ajaran-ajaran Tri Luhur yang berarti pula

kita wajib menghormati yang menciptakan dan perantaranya Romo Kawruh beserta

Pembantu-pembantunya, sebab alangkah bahagianya manusia yang menjadi warga

Tri Luhur sudah dapat bertemu dan berhubungan dengan Tuhannya.

Dengan dasar-dasar itulah maka bagi warga hendaknya insaf akan tanggungjawab

terhadap Tri Luhur yang berarti ikut pula mengembangkan ajaran-ajaran Tri Luhur

yang sekaligus melaksanakan perintah-perintah Tuhannya. Apalagi bagi wargawarga

yang ditunjuk sebagai Penuntun sudah selayaknya insaf dan tahu membalas

budi dengan jalan amal dan perbuatan ajaran-ajaran Tri Luhur tanpa pamrih kepada

siapapun juga sebagai Darma Sucinya, agar Tri Luhur sebagai wadah pengudianpengudian

yang menyebabkan terbukanya hubungan manusia dengan Tuhannya

dan memberi jalan yang benar dari jalan-jalan yang salah dan keliru sebagai umat

Tuhan.

.

.