2. Kekuasaan Manusia

Kekuasan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua :

2.1 Kekuasaan Rohani
Kekuasaan rohani manusia menunjukan kecenderungan untuk berbuat kebaikan
berlandaskan pada hati nurani yang berkembang dengan melaksanakan janji 7
akhirnya ingin berbuat keluhuran, sehingga akan membentuk dan berpedoman
pada panggilan-panggilan rasa sejati (panggilan Tuhan). Pelaksanaan ini
disebabkan manusia pada hati kecilnya takut pada Tuhannya (Tuhan Yang
Maha Suci).

2.2 Kekuasaan Jasmani
Kekuasaan ini kebanyakan didorong oleh kebutuhan-kebutuhan lahir (jasmani)
yang pada dasarnya tak dapat lepas dari nafsu-nafsu angkara murka untuk
memenuhi kebahagiaan zat-zat alam (benda-benda). Jadi pada dasarnya
kekuasaan jasmani selalu akan berbuat jahat sebab jasmani mempunyai dayadaya
hitam.
Sehingga antara kekuasaan rohani dan jasmani selalu tarik menarik dan
bertentangan satu dengan lainnya. Akhirnya rohanilah yang kalah sebab perbuatan
yang paling mudah itu perbuatan jahat dari pada berbuat baik. Hal ini disebabkan
rohani itu tidak dilatih untuk memiliki daya-daya suci sehingga jasmani kita makin
lama makin penuh dengan daya-daya hitam yang akibatnya akan membentuk watak
manusia menjadi : sirik, merenawaten, jahat dan sebagainya.
Bilamana kita melatih rohani kita dengan daya suci, maka makin lama kekuatan
yang baik makin kuat, sehingga perlawanan terhadap kejahatan jasmani dapat
diatasi. Akhirnya jasmani menyerah dan membentuklah Jasad Sejati (berbuat baik)
berlandaskan perintah-perintah Tuhan.